Rabu, 21 Juli 2010

Tempat Tinggal Sederhana (Urutan Kerja)

Apa yang terpikir jika kita membayangkan sebuah rumah, mungkin akan membayangkan suatu teras yang luas dengan taman di depannya kemudian ada sofa empuk

beserta mejanya setelah kita membuka pintu depan. 4 buah kamar tidur dengan 1 kamar tidur utama, 2 kamar tidur anak dan sebuah kamar tidur pembantu. Sungguh

menyenangkan memimpikan seperti itu.

Mulailah merencanakan rumah idaman kita mulai dari sekarang (jika saya tidak berlebihan), karena rumah (tempat tinggal) merupakan salah satu kebutuhan pokok

yang memang harus segera kita pikirkan. Sebenarnya tidaklah begitu rumit merencakan sebuah rumah tinggal, hanya yang menjadi kendala adalah kondisi finansial

yang mungkin belum dapat menjangkau kesana.

Mari kita satu persatu kupas mengenai membangun rumah tinggal.

1. Hal pokok pertama adalah lahan yang akan kita gunakan untuk mendirikan sebuah rumah, usahakan lahan tersebut cukup (luas) untuk ukuran rumah yang kita

inginkan. Menghadap ke jalan, sehingga akses untuk perkembangan berikutnya menjadi lebih terbuka. Usahakan jalan yang kita gunakan adalah jalan umum bukan

menggunakan sebagian dari tanah tetangga, hal ini untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan di masa mendatang, seperti jalan yang kita gunakan diberi

pagar atau bahkan dibangun sebuah rumah sehingga rumah kita menjadi tidak mempunyai akses. Selain ukuran, perbandingan panjang dan lebar tanah juga perlu

diperhatikan, lebar rumah sederhana biasanya 6 meter, oleh sebab itu usahakan tanah yang akan kita miliki tidak memiliki lebar kurang dari itu, lebih longgar

lebih bagus.
2. Material yang kita gunakan, antara lain batu kali, batu bata (batako), pasir, kerikil, semen, kayu, genteng, keramik, asbes, pintu dan jendela,...
Pilihlah bahan material yang mudah didapatkan di sekitar kita, semisal rumah kita dekat dengan sungai maka akan lebih mudah mendapatkan batu hitam dari

sungai untuk membuat pondasi daripada batu gunung, kemudian untuk daerah perkotaan mungkin akan lebih mudah menjumpai batako daripada batu bata. Gunakan kayu

dengan kualitas yang cukup untuk usia bangunan yang cukup lama, untuk semen memang tidak ada pilihan lain selain menggunakan semen dari pabarik. Genteng,

keramik, asbes, pintu dan jendela dapat dipilih sesuai dengan dana yang tersedia dan kualitas yang diinginkan.
3. Master desain rumah, paling tidak meliputi denah dan tampak. Master desain sangat penting untuk memperkirakan dana yang diperlukan untuk membangun rumah

tersebut. Semakin luas rumah biasanya semakin banyak juga dana yang harus dikeluarkan.
4. Pekerja yang diperlukan antara lain tukang batu, tukang kayu dan pekerja (pembantu tukang). Jumlah tukang mempengaruhi lama pekerjaan pembangunan rumah.

Untuk rumah tinggal ukuran 36 sampai dengan 80 kira kira membutuhkan 2 orang tukang dan 3 atau 4 pembantu tukang dengan lama pekerjaan sekitar 1 sampai 2

bulan (belum termasuk finishing seperti cat dan asbes)
5. Membangun rumah tidak harus langsung jadi, dapat dibagi menjadi beberapa tahap, seperti :
a. Pondasi dan sloof dengan tulangan kolom sudah terpasang sebagian
b. Kolom dan balok ring (balok atas)
c. Dinding tanpa plester, pintu jendela, dan atap
d. Plaster dinding dan lantai keramik
e. Asbes
f. Cat
g. Taman dan pagar.
Dengan membagi bagi menjadi beberapa tahap dana yang harus dikeluarkan juga dapat dicicil, =D

1 komentar: