Selasa, 12 Januari 2010

Atap genting merah

Kebanyakan rumah di Medan memiliki atap dari seng gelombang dan genteng metal ringan. Jarang terlihat rumah dengan atap genteng merah. Atap rumah juga relatif pendek dengan tinggi sekitar 3 m.
Padahal kalau dilihat dari suhu kota Medan yang panas baik pada saat siang dan malam membuat gerah kalau di dalam rumah. Mungkin masyarakat Medan sudah mampu menyesuaikan diri dengan kondisi tersebut.
Kondisi berbeda saya jumpai di Jogjakarta, rumah dengan atap seng gelombang jarang ditemui. Jikalau ada adalah bangunan tambahan seperti dapur di belakang rumah atau pabrik pabrik yang mempunyai banyak karyawan. Atap genteng merah mampu menyimpan air dan juga menyerap panas matahari. Sehingga suhu di dalam relatif sejuk.




2 komentar:

  1. pernah ditanyain gak kenapa sukanya pake atap seng ya?
    padahal medan naudzubillah panasnya.. :)

    BalasHapus
  2. Pernah tanya sama P Maringan, dibilangnya kualitas tanah liat disini g sebagus di Jawa sama jarang orang yang membuat genteng.
    Beda tempat beda adat dan budaya..
    orang sini lebih tahan sama panas, :D

    BalasHapus